Dunia Baru Pendidikan di Tengah Pandemi
Semasa pandemi ini banyak sekali perubahan yang terjadi di negeri ini, bahkan dunia pendidikan menjadi salah satu yang paling menonjol dikalangan masyarakat karena sekolah menggunakan sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa tatap muka atau daring. Banyak orang tua yang ikut bertanggung jawab mendampingi anaknya untuk belajar dari rumah, mereka mengakui bahwa menamani dan menjelaskan tugas sekolah tidak semudah yang di bayangkan.
Kurikulum Pendidikan
Saat ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggunakan sistem tanpa tatap muka atau daring. Hal ini telah ditetapkan Kemendikbud untuk mencegah penyebaran COVID-19, Kurikulum yang diterapkan pada masa pandemi sebaiknya menggunakan kurikulum darurat dengan menilai yang cocok dan tidaknya penerapan tersebut. Salah satu bentuk yang pemerintah lakukan untuk membuat peserta didik tidak bosan dalam belajar, Kemendikbud memberikan saluran pendidikan pembelajaran pada saluran TVRI. Guru pun dituntut untuk memberikan pembelajaran yang lebih kreatif dan mudah dipahami agar peserta didik tidak mudah bosan.
Menjelang ujian sekolah seluruh peserta didik mengerjakan ujian pun menggunakan sistem daring. Untuk Ujian Nasional (UN) bagi jenjang akhir ditiadakan, Bagaimana untuk nilai akhir sekolah? Pendidik lebih memahami bagaimana keseharian peserta didik dalam belajar maupun saat ujian sehingga tidak ada syarat-syarat yang tidak masuk akal untuk menilai muridnya.
Keterbatasan di dunia pendidikan dalam kurikulum pendidikan dapat di maksimalkan oleh pihak yang berkaitan seperti murid, guru, bahkan pemerintah yang harus saling bekerja sama untuk memajukan pendidikan serta dapat pula mengejar ketertinggalan.
Tantangan Pendidikan.
Pendidikan lebih dipandang masyarakat ditengah pandemi ini. Mutu pendidikan dilihat semakin menurun kualitasnya di daerah-daerah tertinggal. Fasilitas yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan belajar murid dari rumah.
Kesenjangan dirasakan di daerah-daerah yang tertinggal antara pusat dan daerah. Banyak orang yang mengeluhkan daerah yang tertinggal untuk mendapatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kini menurun di lingkungannya. Kegiatan Balajar Mengajar (KBM) di daerah yang tertinggal tidak efektif karena banyak kekurangan seperti jaringan internet yang kurang memadai, alat elektronik yang tidak lengkap dan komunikasi yang tidak efektif.
Pandemi ini memberikan pelajaran pada dunia pendidikan khususnya di Indonesia, jika pandemi ini mereda, guru dan siswa dapat beraktivitas kembali. Guru kembali dituntut harus lebih kretif dalam mendidik murid-muridnya di sitauasi apapun, siswa juga membutuhkan penjelasan dan tatacara belajar jarak jauh, sehingga siswa lebih siap belajar secara online dengan tanpa tugas-tugas belajar yang memberatkan, dan orang tua perlu diberikan pemahaman bahwa tugas guru dalam proses pembelajaran begitu berat, sehingga ada kerjasama yang baik antara orang tua, siswa, guru dan sekolah.






